Teruna dan Permasalahannya - bagian kedua (terakhir)















Komunitas Teruna yang Sehat

Setiap manusia (makhluk sosial) memiliki komunitas, termasuk para teruna. Apa itu komunitas yang sehat? Bimbingan apa saja yang dapat diberikan kepada teruna untuk membangun sebuah komunitas yang sehat?

Komunitas berarti perkumpulan makhluk sosial atau kelompok yang anggotanya memiliki kesamaan ketertarikan, misalnya kesamaan hobi, kesamaan tujuan, kesamaan pekerjaan. Komunitas yang sehat berarti kesamaan yang membuat teruna tersebut berkelompok adalah hal-hal yang positif, yang memberikan manfaat bagi perkembangan hubungan sosialisasi, di mana teruna dapat belajar berempati, berbagi dan saling peduli sesuai etika bermasyarakat, terlebih komunitas tersebut juga membangun dalam hal kerohanian setiap anggota kelompoknya. Komunitas tersebut harus bebas dari masalah pelanggaran hukum, kriminalitas dan bukan geng motor.

Komunitas-komunitas yang sehat bagi teruna bisa dibentuk dan diadakan di Gereja.
Hal sangat wajar terjadi pada usia teruna, pelayan jangan membubarkannya melainkan mewadahinya dalam kegiatan positif (misalnya Vocal Group / Kelompok belajar dst)

Ada beberapa ciri persekutuan/perkumpulan yang baik, diantaranya:

Faktor Otensitas: Hal-hal yang dibicarakan didalam suatu komunitas sering kali akan mempengaruhi baik tidak suatu komunitas. 

Komunitas yang baik adalah komunitas dimana kita bisa menjadi diri kita sendiri dan terbuka terhada segala masukan dan kritik.

Komunitas yang baik adalah komunitas yang menunjukan simpatinya kepada sesama anggota komunitas, bukan saat senang saja tetapi saat duka.

Komunitas yang baik adalah komunitas yang mempunyai belas kasihan terhadap sesama, sebuah komunitas yang baik, baiklah selalu mengajak kita perduli terhadap beban sesama kita.

Bimbingan yang dapat diberikan kepada teruna adalah membantu mengevaluasi setiap permasalah yang sulit dipecahkan dalam komunitas, memantau perkembangan dan memberikan motivasi melalui renungan/firman apabila komunitas tersebut merupakan komunitas yang berhubungan dengan kegiatan agama Kristen. Membantu dalam proses evaluasi kinerja komunitas yang sudah berjalan agar dapat bertahan dan berkembang.

Sekarang ini, banyak sekali komunitas yang ada di sekitar kita. Mulai dari komunitas pecinta alam, memasak, menulis, KTB, dan beberapa komunitas yang lainnya. Sebagai orang tua atau kakak pelayan, kita dapat memberikan saran kepada anak untuk bergabung dalam komunitas yang membangun. Jika anak memiliki facebook dan bergabung dalam satu grup, kita bisa melihat profil grup tersebut dan memberikan saran-saran kepada anak kita. Namun, apabila komunitas itu berupa persahabatan yang dijalin oleh anak-anak kita dengan sesama sahabatnya, kita dapat mengundang mereka semua untuk main ke rumah, sehingga kita mengenal siapa teman-teman anak kita dan orang tua dapat mengontrol komunitas yang dijalin oleh anak kita.


Karakter Kristus dalam Diri Teruna

Apa yang dimaksud dengan karakter Kristus? 

Bagaimana cara membangun karakter Kristus dalam diri seorang teruna?
Bagaimana cara mewujudkan identitas murid Kristus ?

Karakter Kristus adalah karakter yang dimiliki seseorang ketika ia menempatkan Kristus sebagai pusat kehidupannya. Karakter Kristus didasari oleh motivasi yang benar demi kebenaran dan demi kemuliaan Allah. Perasaan yang beraneka rupa bisa muncul sebagai respons langsung dari suatu peristiwa. Akan tetapi, ketika pengikut Kristus meletakkan Kristus sebagai pusat dari seluruh hidupnya, maka motivasi, perbuatan dan perasaan akan diarahkan atau difokuskan kepada Kristus dan kemuliaan Allah.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) karakter merupakan sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain. Oleh karena itu, karakter adalah nilai yang unik baik yang terpatri dalam diri dan terejawantahkan dalam perilaku (Kemendiknas, 2010), maka karakter terbentuk semenjak kecil. Karakter terbentuk dipengaruhi oleh : Lingkungan/orang yang sering berinteraksi dengan anak, orang yang paling dipercaya anak dan pengalaman pertama dan hal yang menyenangkan yang terekam pada memori seseorang semenjak kecil hingga dewasa. Dari pengertian ini, maka cara membangun karakter Kristus pada diri seorang teruna harus dilakukan semenjak usia dini. Terutama dalam lingkup keluarga, awalnya melalui pengenalan akan Tuhan dan pengertian batas yang jelas antara benar dan salah.

Memberikan pengajaran tentang kebenaran firman Tuhan, dalam membimbing teruna seorang pemimpin harus memperkenalkan dan menanamkan suatu pemahaman tentang Allah di dalam Kristus sebagai langkah awal bagi keberhasilan bimbingannya, mengingat bahwa Roh Kudus dan karunia roh merupakan syarat mutlak bagi teruna supaya mereka siap menjadi pemimpin di masa kini maupun di masa yang akan datang, sebab hanya Roh Kudus yang mampu mengubah karakter dan mengajarkan berbagai kebijakan/keputusan yang perlu dimiliki oleh teruna Kristen. Teruna akan siap mental dan spiritual untuk dapat menampilkan karakter Kristus atau mewujudkan identitas murid Kristus dan menjadi saksi Kristus yang handal dalam kehidupannya. Pada saat teruna membangun karakter Kristus pada dirinya, dapat diberikan dengan mengkaitkan kisah hidup Yesus sendiri dengan sasaran karakter yang akan dibentuk pada teruna. Karakter tersebut seperti bertanggung jawab, menghargai diri sendiri, melakukan hal yang benar, menghargai orang lain, kemampuan untuk mencegah dan mengatasi konflik. Selain melalui pembahasan dalam PA teruna, tentu saja teladan yang baik serta kesediaan berkomunikasi dari orang-orang disekitar harus diberikan pada para teruna ini.

Mengajarkan teruna memiliki relasi dekat dengan Kristus, membawa semua masalah yang dihadapi selalu pada Tuhan dan mengambil setiap keputusasaan dari sudut pandang iman Kristen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar